Minggu, 25 September 2011

EXTRAORDINARY STUDENT [PART 4 :THAT BREAD...]

Bismillah :)

Masalah roti kemarin ya ? hehe lama gak posting nih.
oke deh kita mulai yah :)
:iloveindonesia

Roti, Roti dan Roti. hanya itu yang aku pikirkan selama aku berada di angkutan umum yang sedang menuju tegalega.

"Kiri !" tiba tiba teriakan seorang ibu dan anaknya membuyarkan lamunanku tentang roti. ternyata sebentar lagi aku harus melakukan transit dan naik angkot selanjutnya yang menuju rumahku.


Lama aku terdiam memikirkan roti, handphone ku bergetar ternyata pesan masuk. ku baca ternyata isinya adalah sebuah jarkom untuk besok. tanpa ku hiraukan langsung ku masukan kembali HP ku kedalam saku baju seragamku, lalu aku mulai berpikir tentang roti lagi.
" bahan sih ga masalah tapi caranya itu ! gimana aku harus membuat tulisan itu ? "Ya, sepanjang jalan aku terus berpikir, sampai akhirnya aku coba untuk bertanya pada rekanku .
" za, gimana roti ? susah euy ga kepikiran " itulah yang ku tuliskan di layar hp ku dan segera mengirimnya
Kenapa reza? karena dia teman sekelas yang mengikuti organisasi yang sama .

Terminal Leuwi Panjang pun terlewati, tapi belum ada getaran di saku baju ku kecuali pesan yang berisi jarkom . sampai pada akhirnya, saking lelah nya aku berfikir, aku pun terlelap tanpa memperdulikan sesaknya angkot saat itu.

" BRUGH BRUGH ! "
aku terhenyak dari tidurku, dan ternyata benar, sudah hampir tiba di rumah ku. akhirnya aku diam sejenak dan bersiap untuk turun.
sejenak setelah aku keluar dari angkutan umum, di seberang jalan aku menemukan seberkas cahaya yang mngkin bisa meringankan fikiranku sedari tadi , yaitu CAHAYA DARI WARUNG KECIL YANG SUDAH TUA (memang pada saat itu sudah pukul 7 malam)
" bu ada coklat pasta ? " tanya ku pada ibu ibu di dalam warung
" ada sep, mau berapa ? " jawabnya dengan senyum nya yang bisa sedikit menanangkan pikiranku yang sedang kalut hanya karena sepotong roti.
" enam aja bu. jadi 3000 ya bu ? " tanyaku lagi seraya mengeluarkan sisa uang terakhirku . lalu membayarkannya kepada ibu itu.
sesaat aku seperti melancong ke dunia lain saat aku berada di warung terebut, entah kenapa rasanya sekarang kepalaku lebih tenang.

Ketika tiba di rumah, aku di sambut dengan wajah yang tidak menyenangkan, dan tersirat di muka mereka pertanyaan bagi ku : kemana aja ? pulang malem ? gatau waktu ... bla bla bla
seolah mengganggu ku tapi aku sadar bahwa mereka sayang kepadaku.
tanpa basa basi aku langsung menghampiri ayah ibu ku yang sedang duduk dan mencium tangan mereka.
Setelah itu, langsung saja aku melihat ke arah meja makan dan syukur alhamdulillah, ternyata masih ada roti .
langsung saja ku coba untuk membuatnya, tanpa lupa mengucap BASMALLAH kucoba melukiskan jiwa ku ke roti itu. pelaaan sekali aku mencoba, W lalu E lalu L lalu C lalu O dan " aaargh siaaaal ! " teriakku.
ketika huruf M akan ku bentuk, tanganku mendadak mengacaukannya.

kucoba lagi yang kedua, gagal, ketiga, masih gagal, keempat juga gagal.
akhirnya aku menyerah. tapi ternyata ibu ku (mama) membantu, tapi ternyata sama saja, hanya kegagalan yang beliau dapat ketika pertama kali mencoba. Tapi, meskipun beliau sadar bahwa aku ini seorang siswa SMA berusia 16 tahun saat itu, beliau membantuku sampai akhirnya ROTI itu pun berhasil di lahirkan.
WELCOME TO BASIS tersirat sempurna di atas sepotong roti, sepotong roti yang akan menentukan nasib ku besok hari, besok ketika LATGAB ...

#Bersambung

2 comments:

Posting Komentar

 
;